Mereka bukan sekedar
teman, mereka adalah sahabat, saudara, bahkan keluarga baru untuk hidupku.
Mereka tempat berbagi,
tempat berkeluh kesah, mereka ada dalam suka bahkan duka.
Kami. Ya, aku dan
mereka dipertemukan karena sebuah kegagalan.
Kami berlima ingin
sekali meneruskan perjalanan panjang kami setelah menempuh Sekolah Menengah
Atas di sebuah Perguruan Tinggi Negeri Favorit di daerah Depok. Namun apa daya,
keberuntungan belum berpihak kepada kami berlima.
Perguruan Tinggi Swasta
yang berada tepat di sebelah PTN itulah kami dipertemukan. Dipertemukan atas
dasar kepercayaan dan kesetiaan dalam sebuah persahabatan. Aku baru saja mengenal mereka saat
dipertemukan di kelas yang sama. Pada awalnya aku menganggap mereka akan sama
saja pada teman-temanku dulu di SMA, tapi ternyata aku salah.
Mereka berbeda. Mereka tulus.
Mereka mengerti aku layaknya orang yang telah lama saling mengenal. Mereka sabar
mengajariku saat aku tidak mengerti beberapa penjelasan saat kuliah
berlangsung, mereka sabar mendengarkanku saat aku ingin berkeluh kesah, mereka
adalah Ulvi, Sofia, Linda, serta Tyas. Ya, merekalah keluarga baruku.
Aku selalu berdoa serta
berharap, mereka berempat akan selalu menjadi sahabat untukku. Bukan hanya
sahabat di tempat kuliah saja, tetapi sahabat dimanapun kami berada.
Perbedaan sifat dan
sikap diantara kami, kami jadikan sebagai pelengkap dan pengisi dari kekurangan
diri kami masing-masing.
Ulvi yang sangat khas
dengan kebawelan serta kebetawi-annya.
Sofia yang sangat
senang dengan basket serta tak kalah bawelnya dengan Ulvi.
Linda yang pendiam
serta sangat rajin dan mudah mengerti banyak hal.
Dan Tyas yang selalu
santai dengan apapun situasi yang ada.
Semoga kami akan terus
dipersatukan dalam sebuah ikatan persahabatan bahkan persaudaraan yang nantinya
tidak akan hilang karena sebuah keadaan.
Amiinn.