Pages

Senin, 25 November 2013

Tanggung Jawab Seorang Ayah

     Setiap manusia yang lahir di dunia ini pasti memiliki tanggung jawab untuk hidup dan untuk dihidupi. Manusia yang tidak memiliki tanggung jawab tentu akan di pandang sebelah mata oleh oranga lain.

     Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Setiap manusia pasti memiliki tanggung jawab dalam berbagai hal yang ia lakukan. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban, oleh karena itu  tanggung jawab setiap individu tentu berbeda-beda, tidak sama.

    Contohnya adalah tanggung jawab seorang suami atau ayah. Ayah merupakan kepala keluarga yang mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap istri dan anak-anak yang hidup bersamanya. Tidak hanya bertanggung jawab secara financial, tetapi seorang ayah juga harus bertanggung jawab dalam memimpin keluarganya. Seorang ayah harus mendidik anak-anaknya agar kelak bisa menjadi seorang yang sukses, karena orang tua tentu selalu ingin jika anak-anaknya bisa menjadi orang yang lebih sukses dari pada mereka.

     Seorang ayah juga menjadi imam di keluarganya. Ia yang akan memimpin istri  menjadi istri yang sholehah dan anak-anaknya akan menjadi anak yang sholeh ataupun sholehah. Semua yang dilakukan sang ayah akan menjadi contoh bagi tingkah laku anak-anaknya. Setiap harinya tanpa mengenal lelah, seorang ayah harus mencari nafkah membanting tulang untuk menafkahi  istri dan anak-anaknya agar tetap bisa menjalani hidup sehari-hari.

     Oleh karena itu,  sebagai istri dan anak-anaknya sudah seharusnya bertanggung jawab atas segala hal yang telah dipercayai oleh sang ayah. Sang istri harus bertanggung jawab untuk mengurus anak-anaknya di rumah ketika sang suami sedang mencari nafkah di luar rumah, begitu pula sang anak, harus bertanggung jawab untuk terus menjadi anak yang baik kapan pun dan dimana pun ia berada, jika demikian maka akan tercipta lah keselarasan dan keharmonisan dalam keluarga tersebut.

               -Manusia dan Tanggung Jawab-            

Inspired by :

http://yahotsiahaan.blogspot.com/2013/05/manusia-dan-tanggung-jawab.html

Jumat, 22 November 2013

Sebuah Cara Memandang Hidup

     Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup dari setiap manusia tentu berbeda-beda. Pandangan hidup manusia nantinya akan menentukan masa depan dari manusia itu sendiri, karena arti dari pandangan hidup adalah pendapat dari seorang manusia yang bisa menjadi pegangan manusia dalam menjalani hidupnya.

   Pandangan hidup bisa bersifat positif, negatif, optimis, bahkan pesimis. Jika seorang manusia memandang hidup ini dari sisi yang negatif, maka hanya nilai negatifnya sajalah yang akan ia dapatkan di hidupnya. Dia tidak bisa merasakan hal positif yang ada di dunia ini, karena memang yang ada di pandangan dia hanyalah keburukan dari sesuatu hal yang ada maka ia akan selalu merasa pesimis, begitu pula seterusnya. Jika manusia memandang hidup ini positif, maka ia akan selalu optimis dalam melakukan segala  sesuatu.

     Contohnya adalah cita-cita. Cita-cita merupakan hal positif dalam hidup ini, cita-cita juga merupakan salah satu unsur pembentuk pandangan hidup seseorang, karena melalui cita-cita manusia bisa optimis menjalani hidupnya. Cita-cita bisa menjadi acuan seorang manusia dalam menjalani hidup, maka seorang manusia tersebut tahu kemana dia harus melangkah untuk mencapai atau mewujudkan cita-citanya tersebut. Tetapi dapatkah seseorang mencapai apa yang di cita-citakan? Hal ini tergantung dari tiga faktor, yaitu :

1. Faktor dari manusia itu sendiri, karena manusia itulah yang memiliki cita-cita.

2. Faktor kondisi, bagaimanakah kondisi yang harus ia hadapi selama proses mencapai apa yang di cita-citakan.

3. Faktor seberapa tinggi kah cita-cita yang ingin ia capai.

Ketiga faktor tersebut merupakan yang mempengaruhi seorang manusia dalam mencapai cita-cita.         

          Dari hal di atas dapat disimpulkan mengapa setiap manusia tentu mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam menjalani hidup, karena hal itulah yang bisa membedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia mempunyai pemikiran atau sesuatu penilaian terhadap segala hal, mungkin dengan adanya pandangan hidup, maka seorang manusia bisa mempunyai “garisan” sebaik tolak ukur bagaimana dia harus bersikap dalam menjalani hidup di dunia ini.     

                -Manusia dan Pandangan Hidup-         


Inspired by: 

http://aliseptiansyah.wordpress.com/2013/05/06/tugas-1-manusia-dan-pandangan-hidup/

Minggu, 10 November 2013

Sinar...

Kisah ini berasal dari seorang gadis kecil yang penuh semangat dan sangat menyayangi ibunya.

Sinar, iya nama itu sangat pantas diberikan kepada gadis kecil yang masih berada di kelas dua Sekolah Dasar Tondo Pata, Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Seperti namanya, hidup sang gadis kecil ini pun menjadi sinar cerah untuk hidup ibunya.


   Sinar mungkin memang tidak seberuntung gadis kecil lainnya di luar sana. Di usianya yang semuda ini Ia harus mengalami penderitaan yang cukup berat dan bagaimana kerasnya hidup yang harus ia jalani.




  Sinar tinggal berdua dengan sang Ibu yang bernama Murni. Rumahnya yang terletak di Desa Riso, Kecamatan Tapango, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terlihat sangat sederhana dengan dinding yang terbuat dari kayu.



   Sudah dua tahun Ibu Sinar lumpuh karena terjatuh. Sejak itu pula hidupnya tergantung pada sang Sinar. Setiap hari sinar harus berjalan kaki menempuh beberapa kilometer untuk pergi menuntut ilmu. Sebelum pergi ke sekolah, setiap harinya Sinar harus mengurus sang Ibu hingga tak jarang Sinar datang terlambat di sekolah. Sinar tidak pernah mengeluh atau merintih kelelahan karena harus mengalami hidup yang serba terbatas seperti ini. 

    Seusai pulang sekolah, Sinar sendirian mengurus ibunya. Sejak menderita lumpuh, anak-anak Murni pergi merantau untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena faktor ekonomi. Sang suami yang merantau ke Malaysia juga tidak ada kabar beritanya.

   Tugas Sinar setiap harinya adalah menyuapi ibunya makan dan minum, memandikannya, hingga mengurus buang air ibunya. Sinar juga harus mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan memasak. Ya memasak nasi untuk sang ibu dan dirinya sudah pasti menjadi tugas Sinar. Hanya nasi. Tidak ada lauk apa pun. Simpati tetangga dan kerabat terkadang menguatkan Sinar dan ibunya menghadapi hidup. Nyaris seluruh waktunya telah Sinar berikan untuk ibunya yang sakit parah.

     Tetapi Tuhan Maha Adil, selalu ada kebahagiaan setelah penderitaan. Berkat kesabaarannya dalam menjalani semua cobaan hidup, Sinar mendapatkan banyak pertolongan dari orang-orang yang simpati kepada dia dan ibunya. Ada dermawan yang memberikan pakaian, beras, uang, dan juga kasur untuk tidur. Bahkan ada juga dermawan yang mau membantu membiayai sekolah Sinar.

    Kisah Sinar terlah menginspirasi banyak orang, termasuk diri saya sendiri. Saya belajar dari kisah Sinar, bahwa hidup ini tentunya butuh perjuangan dan hidup ini akan sangat berarti bila bisa bermanfaat untuk orang lain. Tidak hanya saya, kisah Sinar dan ibunya juga telah menginspirasi Charlie, vokalis band ST12. Sebagai bentuk simpati, Charlie menciptakan lagu berjudul Sinar Pahlawanku. Bukan hanya mencipta lagu, ST12 bahkan menginap di rumah Sinar.



                          - Manusia dan Penderitaan-                  




 

(c)2009 Student's Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger