Pada
mata kuliah Perilaku Konsumen, akan dipelajari mengenai masalah “Pembelian” pada BAB 5.
1.)
Apakah yang dimaksud dengan Pembelian?
2.) Apakah yang dimaksud dengan pengambilan
keputusan konsumen dalam pembelian?
3.) Bagaimanakah memilih alternatif terbaik dalam
pembelian?
4.) Bagaimanakah memilih sumber-sumber pembelian?
1. Pengertian Pembelian
Definisi Pembelian adalah Suatu
pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan
menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan
sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang
akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan
kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau
jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak.
Pengertian
Pembelian Menurut Para Ahli
Brown
dkk. (2001:132)
mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai: “managing
the inputs into the organization’s transformation (production process).”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan
pengelolaan masukan ke dalam proses produksi organisasi.
Galloway
dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing
function is to make materials and parts of the right quality, and quantity
available for use by operations at the right time and at the right place.”
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian
adalah untuk mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan
kuantitas yang tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan
tempat yang tepat.
Bodnar
dan Hopwood (2001:323),
adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan
perolehan barang atau jasa.
2. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen dalam
Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2007 :
213) yang dialih bahasakan Benyamin Molan memberikan pengertian mengenai
perilaku konsumen sebagai berikut: “Perilaku konsumen merupakan studi tentang
cara individu, kelompok dan organisasi menyeleksi, membeli, menggunakan dan
mendisposisikan barabgatau jasa, gagasan atau pengalaman yang memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka”.
Model perilaku konsumen ditandai
adanya interaksi adanya pemasar dengan konsumen. Komponen pusat yaitu pembuatan
konsumen yang terdiri dari proses merasakn dan mengevaluasi informasi merek
produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yanga kan dibeli.
Sebelum dan sesudah melakukan
pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari
pengambilan keputusan, yakni:
a.) Pengenalan masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai
solusi atas permasalahan yang
dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,
konsumen tidak dapat menentukan produk
yang akan dibeli.
b.) Pencarian informasi (information source)
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen
akan termotivasi untuk mencari informasi untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada
melalui pencarian informasi. Proses pencarian
informasi dapat berasal dari dalam memori
(internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain
(eksternal).
c.) Mengevalusi alternatif (alternative
evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam
informasi, konsumen akan mengevaluasi
alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya.
d.) Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat
keputusan pembelian. Terkadang
waktu
yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan
pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal
lain yang perlu
dipertimbangkan.
e.) Evaluasi pasca pembelian (post-purchase
evaluation) merupakan proses evaluasi yang
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.
dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.
f.) Setelah membeli produk tersebut, konsumen
akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut
sesuai dengan harapannya.
g.) Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika
produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan
akan merek produk tersebut pada masa depan.
Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak
puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya
dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen pada masa depan.
3. Memilih Alternatif Terbaik
Terjadinya transaksi pembelian
(dipandang dari sisi pemasaran) yaitu :
Pembelian yang direncanakan:
biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan, artinya si konsumen memang membutuhkan
barang-barang tertentu. Dalam hal pembelian yang telah direncanakan, biasanya
konsumen telah memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk yang hendak
mereka beli. Misalnya pengetahuan tentang merek, tentang harga, kemasan,
keandalan, pelayanan dan lain sebagainya. Perhatian utamanya adalah pada
barang-barang yang biasa atau terbiasa dia konsumsi/gunakan kecuali ada
rangsangan-rangsangan tertentu dari produk substitusi sehingga si konsumen
melihat manfaat lebih dari produk substitusi tersebut.
Pembelian yang tidak direncanakan
: terjadi karena konsumen melihat atau merasakan manfaat lain dari manfaat
utama produk yang mereka beli.
4. Memilih sumber-sumber pembelian
·
Sumber-Sumber Pembelian Intern :
a. Motivasi
merupakan kebutuhan yang cukup
menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu
keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman.
Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang
timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui,
kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Seperti yang diterangkan oleh
teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar,
haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan),
kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan
dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri,
pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri
(pengembangan dan perwujudan diri).
b. Belajar
Proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran
yang berarti dari dunia ini. Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar
menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari
pengalaman.
Melalui perbuatan dan belajar,
orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif
yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan
penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan
kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek
atau gagasan.
c. Kepribadian
Keputusan pembelian juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, tahapan daur
hidup,pekerjaan,situasi ekonomi,gaya hidup,serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup
keluarga.Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa ang dibelinya.Situasi ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk.
· Sumber-sumber Pembelian ekstern :
a. Kebudayaan
faktor budaya adalah salah satu
pengaruh yang paling berdampak luas dalam perilaku konsumen.
Contohnya saja seorang konsumen
yang sudah sangat cinta dengan kebudayaan bangsanya,sehingga ia selalu
menggunakan prodak dalam negeri dan tidak mau menggunakan prodak luar.memang
tidak semua konsumen seperti itu,masih terdapat konsumen-konsumen yang tidak
mempunyai jiwa kebudayaan yang melekat utuh didalam dirinya,sehingga ia masih
dengan mudah terpengaruh oleh kebudayaan asing,dan menggunakan produk-produk
dari luar.
b. Kelompok Sosial dan Refrensi
Pada umumnya konsumen sering
meminta pendapat dari orang sekitas dan lingkungannya tentang produk apa yang
harus dibeli.
Faktor Sosial terdiri dari 3
bagian, yaitu :
- Kelompok acuan : semua kelompok
yang memilki pengaruh langsung terhadap sikap / prilaku seseorang. Dengan
pendapat yang diperoleh dari suatu kelompok maka konsumen dapat membuat
keputusan konsumsi.
- Keluarga sebagai organisasi
pembelian konsumen yang paling penting juga berpengaruh secara langsung
terhadap keputusan seseorang dalam membeli barang sehari-hari.
- Peran : meliputi kegiatan yang
diharapkan akan dilakukan seseorang. Suatu produk atau merk dapat menggambarkan
peran dan status pamakainya.
c. Keluarga
Keluarga adalah organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian
keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya
berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi.
Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan
status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat.
Para anggota keluarga dapat
mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua
maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber
orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan.
refrensi :
http://mhkurniawan.blogspot.co.id/2012/11/perilaku-konsumen-bab-5-pembelian.html
http://www.ipulhe.com/pengertian-pembelian/
refrensi :
http://mhkurniawan.blogspot.co.id/2012/11/perilaku-konsumen-bab-5-pembelian.html
http://www.ipulhe.com/pengertian-pembelian/
0 komentar:
Posting Komentar