Pages

Sabtu, 11 Maret 2017

She is My Best Friend.



Atifa Isvindiani. Jika seseorang menanyakan satu hal yang terlintas dikepala saya ketika mendengar nama tersebut maka saya akan menjawab, SAHABAT.

Ya. Sudah hampIr 10 tahun aku dan dia  bersahabat. I call her “Vindi” atau “Nyet” (panggilan akrab kami berdua). Mungkin memang terdengar agak sedikit kasar, tapi memang begitu adanya. 

Aku menganal Vindi sejak pertama kali mengikuti ekstrakulikuler Paskibra di sekolah, tepatnya pada saat aku kelas 1 SMP. 

Entah mengapa aku dan dia cepat begitu akrab satu sama lain. Selama 3  tahun bersekolah di SMP yang sama, aku dan Vindi tidak pernah sekalipun berada pada kelas yang sama, di sekolah pun Vindi mempunyai banyak teman sepermainan, sehingga aku dengannya lebih banyak meluangkan waktu untuk bermain bersama sepulang sekolah, meskipun itu hanya sekedar makan mie ayam, duduk di taman menceritakan banyak hal atau menginap dirumahnya.

Vindi orang yang menyenangkan. Entah mengapa aku bisa begitu percaya kepadanya, sehingga begitu banyak cerita dan rahasia yang ku katakan padanya (semoga dia selalu bisa menjaganya dengan baik).

Sampai tiba pada akhirnya, lulus dari SMP, tidak disangka aku dan dia kembali dipertemukan di sekolah SMA yang sama. Namun lagi-lagi sama saja seperti pada masa SMP, selama 3 tahun aku tidak pernah sekelas dengannya. 

Begitu banyak hal yang membuat persahabatan kami bisa terus berjalan, mulai dari banyaknya hal-hal kesukaan kami yang tidak sengaja ternyata sama seperti kami penyuka rasa greentea, coffee, kami suka teh tarik, kami suka ramen, kami suka group band yang sama (Maliq & D’essentials), kami suka takoyaki, kami suka datang ke acara musik, kami ingin menjadi penyiar radio dan masih banyak lagi hal lainnya. Anyway, ada 1 hal yang amat-amat tidak disukai Vindi, yaitu MENTIMUN. Entah mengapa dia amat sangat  membencinya. Meskipun tak jarang banyak hal yang berlainan di antara kami, justru itu membuat persahabatan kami semakin berwarna seperti dia pencinta korea, aku tidak. Dia pecinta hujan, aku tidak. Dia si insomnia, aku tidak. Dia pelupa, aku sepengingat. Dia si cuek, aku si peka. Dia si buta jalan, aku si peta. Dan lainnya….

Vindi orang yang baik dan dia selali ceria, di luar sikap dan sifat cueknya, dia adalah sahabat yang selalu setia dan peduli. How precious you’re in my life, Vin.

Sekarang, aku dengan dia sudah tidak lagi berada di ruang lingkup pendidikan yang sama, karena Vindi mulai mengajar impiannya satu-persatu, yaitu menjadi penyiar radio dan seorang jurnalis. Sedangkan aku, mengejar impian ku yang lain, yaitu kuliah ekonomi/manajemen, untuk mewujudkan cita-citaku menjadi seorang pengusaha yang sukses. Namun hal tersebut tidak menghalangi persahabatan kami, setidaknya aku dengannya masih bisa bertemu paling tidak 1 minggu 1x, ya kan Vin?

Well, now I just wanna say thank you because you will always support me wherever whenever.
And I just wanna sing a song..

Dear my friend, you're the joy in my life,
Your smile has brighten up my day,
Dear my friend, you got me through the lonely times,
You're lighten up my way
Won't you hear me say, i'll be right away,
When you need me all the way,
You are not alone, i am here for you,
And all you've got to do just listen
Baby tell me when you miss me,
Call me when you're lonely,
Hey there don't you worry,
No matter how far baby i'll be there. yeah.
I'll be there for you.”
Hivi – Dear Friend

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Student's Blog. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger